Oleh : Habibah Mutaqin, S.Kep (Puskesmas Bergas Kab. Semarang)
PENDAHULUAN
Perubahan yang terjadi dalam kehudupan manusia sangat dinamis. Paradigma lama yang mengatakan usia lanjut sama dengan sakit sudah tidak sesuai lagi. Usia lanjut di masa kini adalah usia lanjut yang beradaptasi dengan proses menua dengan mengenal secara dini kemunduran fungsi organ yang terjadi untuk kemudian dapat di pelajari cara – cara yang paling tepat dalam beradaptasi secara fisiologis .
Olah raga lansia merupakan salah satu kegiatan adaptasi fisiologis yang dapat di lakukan, yang di sesuaikan dengan kemampuan masing – masing individu yang merupakan gerak fisik dan relaksasi sehingga tercipta lansia ceria bahagia dan sejahtera.
PENGERTIAN
Olah raga adalah suatu bentuk kegiatan fisik yang ternyata telah di akui memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia bila di laksanakan dengan tepat dan terarah dalam arti di perhitungkan pelaksanaanya berdasarkan adanya keterbatasan dari tubuh manusia menghadapi beben kerja fisik dan kelebihan tubuh manusia menghadapi tekanan / stress yang makin meningkat.
TUJUAN
Meningkatkan status kesehatan manusia secara alami dengan bertambah usia selalu ceria . sehat dan bahagia
MANFAAT OLAH RAGA BAGI KESEHATAN
1. Sebagai pencegahan
Pada usia 40 tahun ke atas olah raga yang bersifat ketahanan tubuh sangat baik untuk mengatasi proses degenerasi tubuh, missal jalan kaki, berlari, berenang dan bersepeda. Dri penyelidikan ternyata bahwa jika berlatih fisik selama 10 menit setiap hari dengan intensitas 50 sampai 70 dari kemampuan maksimal sudah cukup memadai.
2. Sebagai pengobatan
Penyakit yang dapat di sembuhkan atau di kurangi dengan olah raga adalah kelemahan / kelainan sirkulasi darah insufisiensi koroner , DM, kelainan setelah infark jantung , kelainan pembuluh darah tepid an osteoporosis
3. Sebagai Rehabilitasi
Untuk membantu para penderita cacat tubuh maka di berikan latihan fisik / fisioterapi yang biasanya berbentuk latihan penguatan otot dan memperkuat organ lain.
MACAM MACAM OLAH RAGA / LATIHAN UNTUK USIA LANJUT
1. Jalan – jalan
Berjalan untuk meregangkan otot kaki dan untuk daya tahan tubuh tentu saja di lakukan sesuai kemampuan dan di kombinasikan mengayun lengan 10 sampai 20 kali.
2. Jogging
Berguna untuk mempertahankan kesehatan dan kesegaran jasmani , aman, murah dan menyenangkan, di lakukan 3 sampai 5 kali seminggu. Lama jogging 15 sampai 30 menit. Di lakukan tidak kurang dari 2 jam setelah makan.
3. Senam ringan
Dengan jalan ringan dan peregangan otot dan di lakukan s seminggu 2 sampai 3 kali.
4. Berenang
Berenamg dengan teratur baik untuk lansia yang menderita kelemahan otot atau kaku sendi.
5. Yoga
Dalam latihan pernafasan dalam yoga sangat baik untuk kesehatan paru dan jantung.
6. Bersepeda
YANG PERLU DI INGAT DALAM OLAH RAGA LANSIA
a. Mulai dengan pelan – pelan.
b. Teratur
c. Tidak boleh berhenti mendadak
d. Di lakukan sesuai kemampuan
e. Minum sesuai kebutuhan tubuh
PENGARUH MUSIK DALAM MENGIRINGI OLAH RAGA
Musik sebagai iringan dalam olah raga merupakan upaya untuk memberikan relaksasi dengan mendengar musik saat bergerak menjadi sangat ringan dan semangat menjalani semua gerakan. Selain itu juga ada fungsi destraksi mengingat otak manusia yang dapat memberikan gambaran ilusi sesuai yang di inginkan manusia , sehingga musik yang lembut dapat memberikan ketenangan, apalagi jika di arahkan tentang bayangan seperti aliran air, sungai, gunung atau laut maka otak manusia menjadi lebih rileks karena sesui dalam bayangan tersebut dapat membayangkan sedang berjalan – jalan di tempat di mana bayangan di ciptakan.
Di Dalam ilmu fisika pengaruh musik berhubungan dengan gelombang di alam semesta antara lain :
1. MENGANTARKAN GELOMBANG OTAK MANUSIA DALAM KEADAAN BIASA ADALAH BETA MENJADI GELOMBANG ALFA SEHINGGA MANUSIA MENJADI LEBIH TENANG SANTAI DAN RILEKS.
2. MANUSIA MENJADI RILEKS , DALAM DUNIA KEPERAWATAN SERING DI SEBUT MENCEGAH SAKIT/ MENGATASI PENYAKIT TANPA OBAT YAITU DENGAN RELAKSASI DAN DESTRAKSI
Lebih tepatnya memberdayakan system hormonal dalam tubuh manusia sendiri untuk mengeluarkanya sehingga berfungsi sebagai pertahanan tubuh yang kuat dan dapat menghambat penyakit berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman pembinaan lansia tahun tahun 2005, Depkes .R.I
2. Pembinaan lansia tahun 2000 oleh PUSLITBANGKES Surabaya
3. Buku pedoman usia lanjut Tahun 1987.
4. Price dan S.A Wilson, Patofisiologi Penyakit alih bahasa oleh Peter Anugrah, EGC Jakarta.
5. Y.F. La Kahyi, Hypnotherapi, EGC Jakarta.
6. Gunawan. W.Adi, Hypnotherapi, EGC Jakarta
7. Brunner & Suddarth, 1994, Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah, Edisi 8, Alih Bahasa Kuncoro, H.Y., dkk, Penerbit EGC, Jakarta.
8. Stuart W. Gail.Sundeen J candra, 1998 Respon Neurobiologis , buku saku Keperawatan Jiwa ,Alih bahasa : Achir Yani.S. Hamid. EGC, Jakarta.
9. Price, S.A., Wilson, L.M., 1992, Patofisiologi, Konsep klinis Proses-Proses Alih Penyakit, Edisi 4, Bahasa Peter Anugrah, Penerbit EGC, Jakarta.
10. Guyton, A.C., Hall, J.E., 1996, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Alih Bahasa Setiawan, I, Tengadi, K.A., Santoso, A., Penerbit EGC, Jakarta.
11. Bambang Sukma Wijaya, Januari 2007. Fenomenologi dan Interaksi Simbolik. Di akses 5 Juli 2008. Jam 9.00.
URL : http : // Babang sukma wijaya.Wrd press.Com/ 2007.
12. Smert. B, 1994, Psikologi Kesehatan. PT. Grasindo Jakarta.
Maramis. WS, 1995, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Erlangga University Press , Surabaya.
Mustikasari, Desember 2006, Mekanisme Koping. Di akses 5 Juli 2008 Jam 8.30 WIB.
URL : http : // mustikanurse. Blogspot.com/ 2006/ 12/ mekanisme koping.html
Murwani Arita, 2008, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Fitramaya,Yogyakarta.
URL : Http : // Pusat data jurnal dan skripsi. Usu.ac.aid / download/ fk keperawatan
Yosep Iyus, 2007, Keperawatan Jiwa . PT Refika Aditama Surabaya.
Muhammad Zuhri, 2004, Mekanisme Koping Keluarga Dengan Anak menderita TBC Paru . Tidak di perjual belikan.